Sejak 2019 akhir, dunia telah dikejutkan oleh sebuah virus yaitu SARS-CoV-2 atau virus Corona. Sampai dengan saat ini, seluruh dunia masih terus melakukan perbaikan dan pengkajian untuk mencari cara bagaimana menyelesaikan pandemi ini. Sudah hampir dua tahun virus Corona berada di sekitar kita. Bahkan seiring berjalannya waktu, muncul kembali varian virus Corona baru dengan gejala yang berbeda.
Mengenal Varian Virus Corona Beserta Gejalanya
Sampai dengan saat ini, telah muncul beberapa varian virus corona di seluruh negara di dunia. Lalu apa saja varian virus Corona dan bagaimana gejalanya?
1. Alpha – B.1.1.7
Varian Alpha pertama kali teridentifikasi di Inggris pada bulan September 2020. Varian virus ini telah menyebar ke lebih dari 50 negara di dunia. Diketahui, penyebaran varian Alpha tergolong lebih cepat daripada varian aslinya. Seseorang yang belum mendapatkan vaksin dan terpapar varian ini memiliki tingkat risiko mengalami gejala berat hingga rawat inap dan kematian yang lebih tinggi. Berikut gejala varian Alpha yang harus kamu ketahui:
- Sesak nafas
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan indra penciuman
- Otot tubuh yang terasa nyeri
- Merasakan sakit kepala
2. Beta – B.1.351
Selain Alpha, terdapat varian baru lagi yaitu Beta. varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Beta dapat menyebar dengan cepat namun tidak secepat varian Alpha. Sampai dengan saat ini, belum ada data yang menunjukan bahwa varian Beta dapat membuat gejala menjadi lebih berat. Tetapi, varian ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pada seseorang yang terpapar varian ini. Maka dari itu, kamu harus tetap waspada terhadap semua varian. Gejala yang kerap muncul pada varian Beta yaitu:
- Hilangnya indra penciuman
- Batuk berdahak
- Keluarnya lendir dari hidung seperti flu pada umumnya
3. Gamma – P.1
Gamma merupakan varian yang pertama kali ditemukan di Jepang dan Brazil. Sama dengan varian Beta, Gamma dapat menyebar dengan cepat namun tidak secepat varian Alpha. Gejala yang kerap muncul pada seseorang yang terpapar virus Corona varian Gamma yaitu:
- Indra penciuman yang hilang
- Sesak nafas
- Demam
4. Delta – B.1.617.2
Delta merupakan varian virus Corona yang paling buruk daripada varian Alpha. Hal ini lantaran varian Delta dapat menyebar beberapa kali lipat daripada varian lainnya. Diketahui bahwa varian ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah daripada varian Alpha, tingkat kematiannya pun sangat tinggi. Gejala yang muncul pada varian Delta yaitu:
- Kehilangan indra penciuman selama beberapa hari
- Batuk berdahak
- Diare
- Nyeri pada bagian otot tubuh
BACA JUGA:
5. Kappa – 1.617.2
Tidak berhenti pada varian Delta, varian selanjutnya yaitu Kappa yang teridentifikasi di India pada Oktober 2020. Namun sayangnya sampai dengan saat ini para ahli belum bisa memperkirakan tingkat keparahan infeksi varian Kappa. Meskipun para ahli belum bisa memperkirakan tetapi varian ini memiliki gejala yang hampir sama dengan varian Delta
6. Lambda – C. 37
Lambda merupakan varian virus yang pertama kali teridentifikasi di Peru pada akhir tahun 2020. Sama halnya dengan varian Kappa, para ahli belum bisa membuktikan tingkat keparahan varian ini terhadap manusia. Namun, diketahui bahwa varian ini pada dasarnya sama dengan varian Corona pertama.